MAKASSAR – Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) , Prof. Budi Jatmiko mengajak seluruh civitas akademika kampus swasta se Indonesia untuk datang ke Jakarta pada 27,28,dan 29 September 2022 mendatang.

Baca JugaBela Istri dan Anak yang Dianiaya, WR II UINAM Dipolisikan

Sebagai organisasi yang mewadahi seluruh kampus swasta di Indonesia, Aptisi bakal memfasilitasi insan kampus swasta untuk menyampaikan tuntutannya kepada pemerintah.

Salah satu grand isu yang akan disampaikan dalam aksi demonstrasi tersebut adalah pembubaran Lembaga Akreditasi Mandiri – Perguruan Tinggi (LAM-PT).

Dalam unggahan video di kanal Aptisi, Prof Budi mengatakan bahwa sejak 2021 telah ada isyarat untuk unjuk rasa namun ia mencoba lakukan pendekatan dengan pihak terkait. Namun hal itu tidak ditanggapi.

“Dari 2021 mereka sudah menginginkan (demo) semua. (Tapi) saya coba dulu pendekatan dengan semua pihak. Menyurati menteri, dirjen juga DPR.. Kita, sudah bersurat kepada Presiden dan menteri tapi tidak di tanggapi. Ini yang membikin teman-teman PTS geram, ” jelasnya.

Dia melanjutkan , saat ini kondisi PTS di Indonesia sedang kesulitan membiayai kampus mereka. Apalagi sejak pamdemi lebih dari 50 persen mahasiswa mengajukan cuti.

” Kondisi kita 7 tahun mahasiswa menurun, 3 tahun terkahir covid memenjadikan PTS sulit sekali untuk memiliki kemampuan membiayaan kampusnnya. Dan mereka sekarang harus dibebankan dengan biaya membakar kertas yang sangat mahal (dalam proses akreditasi), “jelasnya.

Prof Budi mengatakan Aptisi sudah memberikan sejumlah solusi diantaranya menggunakan sistem blockchain, memperluas PDPT sehingga Perguruan tinggi bisa menguunggah aktivitasnya disana. Sehingga LAM atau pun BAN PT bisa langsung mengundduh untuk di periksa.

“Yang ketiga adalah menggabungkan Block chain dan PDPT sehingga biaya untuk akreditasi LAM PT bisa lebih murah, ” katanya.