JAKARTA – Kongres XIX Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, sempat ricuh beberapa hari lalu. Video kericuhan ini menyebar di media sosial.

Baca Juga : PC IPNU dan IPPNU Kota Makassar Gelar Doa dan Dzikir Bersama

Video tersebut menunjukkan para peserta kongres perempuan melempar kursi ke papan saat kongres.

Ada juga sejumlah peserta yang saling dorong di podium kongres. Beberapa meja dan kursi juga tampak berantakan.

Diketahui, IPPNU dan Ikatan Pelajar NU (IPNU), menggelar Muktamar XIX, di Asrama Haji Jakarta Timur, yang berlangsung sejak Jumat (12/8) hingga Senin (15/8/2022). Salah satu agendanya adalah memilih ketua umum IPPNU dan IPNU periode 2022-2025.

Dikutip dalam keterangan resmi di laman Mediaipnu.or.id, kongres IPPNU ricuh karena diduga ada pihak yang tidak netral selama kongres.

Hal ini terjadi karena adanya perbedaan pendapat antara panitia kongres dengan salah satu calon ketua, sehingga panitia dianggap tidak netral.

Salah satu Pimpinan Wilayah IPPNU, Nhm, sangat menyayangkan kejadian ini.

Penyebab kericuhan lain dalam Musyawarah IPPNU adalah adanya dugaan tekanan dari panitia sejak pendaftaran peserta. Kali ini dinilai tidak sesuai dengan tata tertib yang berlaku, pembagian ID Card tidak merata sehingga nama peserta kongres berbeda dengan yang terdaftar.

“Dimulai dari registrasi banyaknya peserta utusan dari wilayah tidak diberikan ID card, sejak semalam juga pada saat pembacaan tata tertib terjadi kericuhan karena pimpinan sidang sudah sangat jelas tidak netral kepada forum,” ujarnya, dilansir cnnindonesia.com

Namun, Kongres IPPNU berakhir pada Minggu (15/8/2022). Whasfi Velasufah diangkat sebagai Ketua Umum PP IPPNU masa khidmah 2022-2025. Whasfi berhasil mendapatkan 285 suara dari 346 suara yang hadir dalam kongres tersebut.