JAKARTA – Indonesia disebut masih harus berhati-hati ditengah krisis ekonomi dunia. Presiden Jokowi menilai bahwa kondisi dunia kini tidak baik-baik saja. Ini tercermin dari tekanan yang muncul, meski masalah sebelumnya belum usai.

Baca Juga : Misi Pertumbuhan Ekonomi pada Indonesia Shopping Festival 2022

Tekanan pertama dari sisi pandemi covid-19, namun saat belum usai, muncul lagi perang Rusia-Ukraina. Kedua kondisi belum selesai, ada lagi ketegangan politik antara China dan Taiwan.

“Ujian ini tidak mudah bagi dunia dan juga tidak mudah bagi Indonesia. Semua ini harus kita hadapi dengan kehati-hatian dan dengan kewaspadaan,” jelasnya.

Apalagi, selain krisis energi, pangan dan keuangan, akan muncul masalah lain seperti kemiskinan. Diperkirakan sebanyak 553 juta jiwa terancam masuk kemiskinan ekstrem dan 345 juta jiwa terancam kekurangan pangan dan kelaparan

Lanjutnya, oleh karenanya, meski fundamental ekonomi Indonesia masih cukup kuat saat ini, tak berarti harus lengah. Waspada harus terus dilakukan terhadap semua risiko yang mungkin datang di masa depan.

“Kita harus selalu ‘Eling lan Waspodo’, harus ingat dan waspada. Kita harus selalu cermat dalam bertindak. Kita harus selalu hati-hati dalam melangkah,” pungkasnya