MAKASSAR – Usai menembak Rina Wulandari, salah satu pelaku, Agus Sentosa alias Gundong, menerima upah Rp 30 juta dari suami korban, Kopda M, yang memerintahkan pembunuhan tersebut. Uang yang diterima digunakan untuk biaya pernikahan.

Baca Juga : Polda Jateng Ungkap Peran para Pelaku Penembakan Istri TNI

“Uang habis semua untuk biaya nikah termasuk sudah untuk beli seserahan seperti cincin emas tiga gram,” katanya, Rabu (27/7/2022).

Usai melangsungkan akad nikah dengan sang istri pada Kamis 21 Juli 2022, Agus sudah punya firasat buruk. Oleh karena itu, ia mencoba berbicara dengan calon istrinya agar siap menerima kenyataan jika ada yang mencarinya.

“Saya bilang istri agar tidak kaget. Kalau habis acara nikah ada yang cari harus terima,” ujarnya.

Wanita itu semakin penasaran dan kemudian menanyakan kembali alasan mengapa orang harus mencarinya?

“Kamu tahu kan berita viral di televisi,” jawabnya.

Tak lama kemudian, Agus sudah duduk di depan teras rumah istrinya di Semarang.  Akhirnya polisi datang menangkapnya

Agus mengaku mendapat tugas mencari senjata untuk melakukan penembakan dan membagikan uang tersebut kepada lima rekannya. Ia berusaha mencari senjata untuk mengeksekusi korban.

“Saya diminta cari senpi, kata Bang Mus sudah keluar uang banyak. Kebetulan saya ditawari senpi, saya telepon Babi (Sugiono, pelaku penembakan), harganya Rp3 juta tapi saya putuskan pembayaran di Semarang. Saya dikasih uang Rp 3 juta untuk bayar senpi Rp2 juta, saya minta potong Rp1 juta, harganya Rp2 juta,” jelasnya, dilansir merdeka.com

Seperti diberitakan, Senin lalu, 18 Juli 2022, terjadi penembakan terhadap istri anggota TNI di Perumahan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah. Setelah penembakan, Kopda Muslimin menghilang, sementara para eksekutornya telah ditangkap.

Tim gabungan kepolisian dan Kodam IV Diponegoro terus memburu keberadaannya.