JAKARTA – Berdasarkan pengalaman Pilpres 2019, Kapolri, Jendral Listyo Sigit Prabowo berharap polarisasi pada Pileg, Pilpres, serta Pilkada pada waktu itu dapat dihindari pada 2024 mendatang.

Baca Juga : Anies, Puan, dan Syafruddin di Balapan Formula E, Pilpres 2024 ?

 

Ia meminta segala pihak untuk tetap kedepankan rasa persatuan dalam menghadapi kontestasi politik nanti.

Ia mengatakan, semua elemen bangsa harus bisa bersatu ditengah perhelatan politik.

“Seluruh elemen bangsa harus bersatu, di satu sisi kita masuk ke dalam situasi perhelatan politik, sehingga semuanya ini harus masuk ke dalam bagian yang kita pikirkan bersama,” jelasnya dilansir dari CNN Indonesia.

Listyo juga berharap sinergitas dari berbagai elemen masyarakat dengan Polri dapat memperlancar kegiatan internasional seperti Presidensi G20. Momentum ini sekaligus menjadi refleksi untuk meningkatkan semangat bersama di antara stakeholder.

“Sinergi ini kita harapkan, kita bisa mengantarkan beberapa event besar internasional yang sebentar lagi akan kita hadapi. Presidensi dan ada beberapa kegiatan-kegiatan lain, Iduladha yang sebentar lagi kita hadapi,” ucap dia.

Sebagai informasi, survei yang dilakukan Litbang Kompas terbaru mengungkapkan 40,3 persen responden menyebut hubungan antara kedua kubu yang dulu berseberangan dalam Pilpres 2019 semakin buruk.

Mayoritas responden dari kedua kubu berbeda pilihan capres mengaku khawatir kondisi ini berlanjut hingga Pemilu 2024 yang akan digelar kurang dari dua tahun lagi.

Berdasarkan survei, 84,6 persen responden setuju bahwa istilah “cebong”, “kampret”, dan “kadrun” harus diakhiri.

Selanjutnya, 90,2 persen responden sepakat kedua kubu mesti menahan diri untuk tidak berkomentar di media sosial yang dapat menimbulkan kebencian/kemarahan.

Baca Juga : Ikuti Instruksi Presiden, Polri Siap Awasi Lajur Distribusi Minyak Goreng