JAKARTA – Uang sebesar Rp 1 M hilang begitu saja setelah mengklik tautan yang dikirim dalam pesan singkat dan mengikuti instruksi yang diberikan oleh pengirim pesan.

Baca Juga : Legislator DPRD Jempol Gubernur Sulsel Bantu Keuangan untuk Jalur Rampi

Hal tersebut diketahui dari viralnya video Stella Maris mom’s yang diunggah akun Instagram @andreli_48. Dalam unggahannya, Andreli menuliskan keterangan, ‘Uang 1M 114 juta lenyap setelah mendapat pesan berupa link dan mengikuti petunjuk dari link tersebut. Jangan pernah ikuti link yang tidak jelas, jika mendapat pesan yang bersangkutan dengan rekening/tabungan, alangkah baiknya konfirmasi ke pihak bank terkait. Kejadian ini di Parupuk Tabing, Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat’.

Seorang pria dalam video yang juga menjadi korban penipuan itu menunjukkan bahwa dia jarang melakukan transaksi. Namun, meski jarang bertransaksi, para korban justru diarahkan untuk memilih pengurangan biaya pengelolaan admin yang disebutkan oleh penipu.

Penjahat menyebutkan ada tidaknya transaksi biaya admin masih dikenakan sebesar Rp 150 ribu per bulan. Dengan penjelasan yang diberikan penipu, ternyata korban menolak.

“Transaksi gak transaksi dipotong 150.000 per bulan,” kata korban dalam penjelasan penipu tersebut.

“Ya, saya biasa transaksi lebih baik, jarang transaksi gausah dipotong. Kan gausah per bula“ jelas korban, menolak tawaran penipu.

Dalam peristiwa ini, korban hanya berhasil menyelamatkan uangnya sebesar Rp 15 juta.

Dalam video yang dibagikan, terlihat seorang wanita yang menangis seraya bercakap dengan seseorang yang diduga ibunya. Tidak lama kemudian, seorang pria yang juga ada di video itu menunduk dan mengucapkan beberapa patah kata.

“Bantu saya bu, kalau bisa Bu,” kata pria itu kepada polisi.

Setelah mengatakan itu, pria tersebut segera bangkit ke wanita yang menelepon dan segera memeluknya. Setelah menerima pelukan, wanita itu mulai menangis lebih keras.

Ada kecurigaan kuat bahwa link yang diterima pelanggan adalah link phising.

Phishing adalah upaya untuk mendapatkan informasi tentang data seseorang dengan menggunakan teknik penipuan. Data yang dimaksud adalah data pribadi seperti, nama, umur, alamat.

Data yang dimaksud juga dapat berupa data rekening seperti, usename dan kata sandi. Selain itu, data keuangan seperti kartu kredit dan informasi rekening juga dapat diperoleh dengan menggunakan metode phising ini.