New York – Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam kunjungan kerjanya ke Amerika Serikat menghadiri sejumlah pertemuan dengan kalangan pebisnis dan para tokoh ekonomi serta akademisi di sejumlah kampus di Kota New York.

Dalam forum “The Indonesia B20 Roadshow: Indonesia-US Business Forum” yang dilaksanakan di Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia, New York, akhir pekan ini, kepada kalangan pebisnis yang hadir Wimboh menyampaikan besarnya potensi investasi Indonesia yang antara lain didukung sektor jasa keuangan yang tetap stabil di tengah kondisi pandemi Covid 19.

Baca Juga : OJK : Perbankan Syariah di Indonesia Masih hadapi Sejumlah Tantangan

B20 merupakan forum lanjutan dari G20 yang mewakili bisnis internasional. Forum ini turut dihadiri oleh Ketua Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Arjad Rasjid beserta jajaran.

Dijelaskan Wimboh, laju intermediasi sektor perbankan terus meningkat dan per Februari sudah tumbuh 6,3 persen yoy dengan risiko yang terkendali terlihat dari data NPL gross 3,1 persen.

“Industri Perbankan Indonesia juga menunjukkan ketahanan yang konsisten dengan tingkat Capital Adequacy Ratio (CAR) saat ini sebesar 25,8 persen. Angka di atas 20 persen ini konsisten terus meski melewati masa pandemi, dan bahkan terus membaik. Hal ini menunjukkan perbankan Indonesia sangat aman menghadapi potensi risiko di masa depan,” katanya.

Selain itu, menurutnya kinerja di sektor Pasar Modal juga terus menunjukan tren positif. IHSG pada 14 April 2022 berada pada angka 7.235,53 (9,94 persen ytd) dan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa. Perolehan dana juga terus mencerminkan optimisme pasar dengan 18 Initial Public Offerings (IPO) sepanjang tahun 2022, dengan nilai Rp19,21 triliun.

Pada Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) juga stabil dan kuat. Tercatat Risk Based Capital (RBC) pada asuransi jiwa dan asuransi umum dan reasuransi terjaga dengan baik masing-masing di 535,7 persen dan 323,1 persen.